REAGEN 100%
- amsaugm
- Nov 6, 2014
- 8 min read
Oleh Gilang Baswara
Selasa malam tanggal 28 Oktober 2014, saya mendapat kiriman SMS misterius tentang Reagen. Di sana tertulis bahwa Reagen merupakan tahap akhir untuk bergabung dengan AMSA-UGM. Untuk penjelasan yang lebih detail, saya diharuskan datang ke gedung Ismangoen pada esok harinya pukul 15.30 WIB. Saya benar-benar dibuat penasaran, apa sih reagen itu?
Karena rasa penasaran yang amat sangat (lebay), akhirnya saya mendatangi gedung Ismangoen pada jam yang telah ditentukan. Gedung tersebut tampak ramai akan kerumunan mahasiswa FK UGM. Ternyata mahasiswa-mahasiswa tersebut merupakan calon anggota AMSA seperti halnya saya. SMS misterius yang kemarin saya terima, ternyata juga dikirimkan kepada 100 calon anggota AMSA lainnya. Saat itu kami berkenalan satu sama lain, dan saat itu saya menyimpulkan bahwa calon anggota AMSA sangat beragam.
Setelah beberapa menit menunggu, kakak AMSA akhirnya datang. Ternyata kami semua dikumpulkan untuk technical meeting (TM) malam keakraban AMSA yang disebut REAGEN. REAGEN merupakan singkatan dari Reckon of A New Generation of AMSA. Pada TM, kami dijelaskan mengenai acara dan penugasan REAGEN. Selain itu, saat TM kami dibagi menjadi 10 kelompok beranggotakan sekitar 10 orang dengan warna kelompok yang telah ditentukan dan nama kelompok yang bebas diambil dari nama hewan. Saya mendapat kelompok 3 dengan warna kuning. Kami sekelompok memutuskan memilih hewan ulat sebagai nama kelompok.
Salah satu tugas unik yang diberikan panitia REAGEN adalah kami harus berkenalan dengan kakak AMSA sepuh (AMPUH). Kakak AMPUH merupakan anggota AMSA angkatan 2012 ke atas. Selain berkenalan dan mencatat biodata kakak AMPUH, kami juga harus bertanya kesan pesan kakak AMPUH selama menjadi anggota AMSA.
Berikut merupakan beberapa kesan pesan kakak AMPUH :
Ada capeknya, ada senengnya, tapi yang jelas AMSA itu keluarga kedua.
AMSA itu seru, dapat banyak pengalaman kepanitiaan. Dulu di delegasi, ada orang Jepang datang, jadi bisa dapat teman luar negeri juga. Bisa berlatih komunikasi.
Banyak pelajaran yang di dapat dari AMSA, yaitu ilmu yang nggak ada di kuliah seperti cara berinteraksi dengan orang lain, manajemen waktu, dan skill-skill lain yang bermanfaat saat jadi tenaga medis nanti.
Luar biasa, bisa dapet kesempatan ikut konvensi nasional!
AMSA seru banget! Bisa kenal GK dan IK, gak cuma PD . Acaranya bermanfaat dan nyata.
Bergabung dengan AMSA menjadi punya banyak teman. Pertama kali menjadi ketua terasa sangat berbeda, sangat “WOW”. Setelah bergabung di AMSA juga mengubah mindset saya, sekarang menjadi orang yang lebih peduli.
Dari awal saya merasa AMSA sangat seru. Anak-anak AMSA asik-asik dan banyak anggotanya. Selama di AMSA jadi punya banyak pengalaman regional maupun international. Saya berkesempatan keluar negeri ke Jepang dan ke Taiwan. Menjadi AMSA punya kegiatan, pengalaman, dan teman yang asik.
Kesan pesan AMPUH lainnya masih banyak lagi. Jumlah AMPUH juga saking banyaknya sudah tak terhitung lagi. Hebatnya, tiap-tiap AMPUH memiliki kesan pesan yang unik dan berbeda-beda. Hal ini membuat saya lebih bersemangat dalam menjalani REAGEN.Tugas individu lainnya yaitu membuat essai tentang harapan dengan menjadi anggota AMSA yang ditulis pada kertas origami, sementara untuk tugas kelompok adalah membuat co-card, yel-yel, dan persembahan kelompok.
Tanggal 1 November pun tiba, sejak pukul 07.30 WIB kami telah berkumpul di depan gedung Ismagoen. Kami dikumpulkan untuk pengumpulan tugas dan pengecekan barang. Semua tugas dan barang yang akan dibawa telah kami persiapkan. Kagetnya, ternyata kami seangkatan diberi tugas tambahan. Tugas tersebut adalah membuat persembahan angkatan selain persembahan kelompok. Saat itu kami panik, bingung, dan galau, apa yang harus kami lakukan? Temanya adalah witing tresna jalaran saka kulina yang artinya adalah cinta datang karena terbiasa (cie elah). Durasi persembahan angkatan adalah 15 menit dan semua peserta REAGEN harus ikut berkontribusi. Kami hanya diberikan waktu 1,5 jam untuk mempersiapkannya karena selanjutnya kami ada lecture mengenai CFHC Interpersonal Education. Dengan sigap kami segera berdiskusi dan berlatih untuk mempersiapkan penampilan nanti.
Setelah selesai pertemuan pagi, kami harus segera masuk lecture. Kali ini lecture membahas bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan orang lain. Cara berkomunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi tenaga medis. Setelah lecture berakhir kami berkumpul kembali di depan gedung Ismangoen sebelum keberangkatan. Perkelompok secara satu persatu menuju bis yang telah disediakan panitia REAGEN. Pada pukul 13.30 WIB, akhirnya bis mulai melaju. REAGEN! I’M COMING!!!
Jam menunjukkan pukul 14.30 WIB. Km Jalan Kaliurang sudah hampir mendekati angka 23, menandakan tempat tujuan kami tak jauh lagi. Setelah perjalanan yang cukup lama, akhirnya kami sampai di Wisma PU, tempat REAGEN diselenggarakan. Sesampainya disana kami langsung dikelompokan sesuai kamar masing-masing. Selanjutnya kami melakukan games sore yang diawali ice breaking. Yang kalah ice breaking harus melakukan maju mundur cantik Syahrini. Sedihnya, korbannya saya (why it must happen to me?). Games sore itu seru banget, tiap pos menguji kebersamaan, kekompakan, kerjasama, kesabaran, dan masih banyak lagi pelajaran penting lainnya. Sebagai penutup games sore, diadakan mega game berjudul AMSA anarkis (AMIS). Cuma di AMIS anarkis bisa menjadi suatu hal positif. Game nya mirip gobak sodor, namun lebih kompleks dan lebih anarkis pastinya.
Setelah bermain kotor (secara kiasan dan harfiah), kami bersih-bersih dan mandi untuk mempersiapkan acara malam bersama para AMPUH. Acara malam ini berinti sharing pengalaman organisasi AMSA bersama para AMPUH. AMPUH yang pertama kali muncul adalah Kak Ume. Kak Ume saat ini menjabat Secretary of Research and Advocacy (RnA) AMSA-Indonesia, ia bercerita tentang keorganisasian AMSA dari yang internasional hingga Indonesia. Tak lupa ia mengenalkan kami dengan Regional Chairperson (RC) AMSA Indonesia tahun ini yang berasal dari UGM yang bernama Abdi Marang Gusti Al-Haq atau bisa dipanggil Kak Amgah. Kak Amgah selama kampenyenya untuk menjadi RC AMSA Indonesia selalu menyerukan “AMSA my family, my family AMSA”.
AMPUH-AMPUH lain yang hadir pada malam minggu itu yaitu Kak Laily, Kak Dhani, Kak Gita, Kak Nurul, Kak Putu dari angkatan 2012, Kak Disto, Kak Fara, Kak Leo dari angkatan 2011 ,dan Kak Nezzar dari angkatan 2009. Kak Laily berbagi cerita bagaimana perjuangannya selama di AMSA. Jarak rumah Kak Laily ke kampus FK UGM yang sangat jauh karena terletak di ujung selatan Bantul membuat Kak Laily terkadang mengharuskannya menginap pada kos-kosan Kak Dhani. Soal time management, Kak Laily jagonya. Kak Disto adalah Representative AMSA-UGM dua tahun lalu sementara Kak Nezzar adalah AMPUH angkatan tertua yang datang pada malam itu. Tamu istimewa malam itu tidak hanya berasal dari UGM, Kak William Chen dari FK UI juga menyempatkan datang. Ia sedang menjalani clinical rotation yang berlokasi di dearah Klaten. Kak Chen ini merupakan RC AMSA Indonesia beberapa tahun yang lalu. Hebatnya para AMPUH ini dalam berorganisasi ternyata tidak mengganggu kegiatan pembelajaran kuliah mereka, salah satu buktinya adalah Kak Laily yang sekarang menjadi asdos skills lab. Tak lupa para AMPUH mengingatkan bahwa AMSA bukanlah tempat pengabul keinginan, melainkan kami sendiri sebagai generasi AMSA yang baru yang bisa mengabulkan setiap keinginan kami sewaktu memutuskan bergabung dengan AMSA. Di akhir sesi malam itu, saya merasa terkagum-kagum oleh sosok para AMPUH.
Karena serunya sharing dengan kakak AMPUH, tak terasa waktu telah molor beberapa menit dari yang seharusnya dijadwalkan panitia REAGEN. Acara selanjutnya adalah api unggun dengan mempersembahkan penampilan kelompok dan angkatan. Tiap-tiap kelompok menunjukkan penampilan yang menganggumkan. Saat ditengah acara saya dipanggil panitia dan diberi tugas angkatan baru. Tugas itu berupa pesan misterius yang bertuliskan kode-kode morse (kena lagi). Hanya saya saja yang boleh tahu dan memecahkan teka teki kode morse ini mengenai tugas angkatan baru. Tugas ini harus dilaksanakan setelah penampilan angkatan dengan waktu maksimum 10 menit.
Keputusan sewaktu diskusi tadi siang memutuskan kami menampilkan drama musikal yang ditutup oleh flash mob. Persembahan angkatan kami sangat spontan dan tanpa ada naskah khusus. Tiap scene diberi jeda oleh tirai cantik. Ceritanya adalah ada 2 mahasiswa yang tergabung menjadi anggota AMSA, karena seringnya bekerjasama dalam berbagai kepanitiaan cinta tumbuh diantara mereka. Menurut kakak-kakak AMSA penampilan kami cukup bagus jika dilihat persiapannya hanya 1,5 jam. Setelah persembahan angkatan, saya langsung mengumumkan tugas angkatan yang baru. Ternyata surat kode morse tadi berisi perintah untuk melaksanakan tugas foto angkatan dengan membentuk tulisan AMSA. Secara cekatan saya langsung menginstruksikan kepada seluruh anggota angkatan ini. Tak sampai 10 menit (sekitar 7 menit) kami sukses menjalani tugas ini. Saya merasa bangga akan diri sendiri dan teman angkatan karena dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Walaupun telah larut malam, serunya kegiatan REAGEN tidak berhenti sampai disitu. Kami bergegas mengambil senter dan lampion untuk mengikuti jurit malam. Satu persatu kloter yang terdiri dari 2 kelompok secara bergilir menjalaninya. Lampion diterangi oleh lilin yang harus dijaga agar tidak mati selama jurit malam melambangkan keutuhan angkatan. Selama jurit malam kami juga harus mengumpulkan bintang berhuruf yang membentuk friendship, action, science sebagai slogan AMSA UGM. Pada jurit malam ini terdapat 3 pos (friendship, action, science) dan 1 pos Pengurus Harian (PH) AMSA yang berisi games seru tentang landasan AMSA UGM tadi. Selesainya jurit malam kami langsung tidur terkapar karena sangat mengantuk di kamar yang telah ditentukan. Kloter terakhir sampai di kamar pukul 03.00 WIB tanggal 2 November.
Pagi pukul 04.15 WIB kami telah dibangunkan kakak panitia REAGEN untuk siap-siap untuk olahraga pagi. Tampak mayoritas wajah peserta REAGEN sangat mengantuk. Setengah jam kemudian kami dikumpulkan dan digiring menuju lapangan besar. Disana kami olahraga pagi berupa senam kecil-kecilan. Setelah senam kami disuruh menuttup mata dengan slayer yang dibawa dan bersama-sama dituntun kakak panitia REAGEN menuju suatu tempat misterius. What happen?
Ternyata kami dikumpulkan untuk pengumuman kelulusan siapa saja yang berhasil masuk AMSA UGM. Kata kakak panitia, yang diterima menjadi anggota AMSA hanya 63 dari 81 yang ikut. Itu berarti ada 18 orang yang tidak diterima. Kami semua terkejut mendengar pengumuman tersebut. Lalu kami di bariskan menurut yang diterima dan tidak diterima. Saya diberi tahu bahwa saya tidak diterima menjadi anggota AMSA. Saat itu saya merasa sedih sekali. Apakah perjuangan yang telah saya lakukan selama ini menjadi sia-sia? Sebagai penutup kami diminta menyanyikan lagu AMSA dengan sangat menghayati. Saya mendengar suara berapa orang menangis sedih.
Kemudian acara ditutup oleh Kak Novan sebagai Representative AMSA-UGM dan meminta kami untuk membuka penutup mata. Lalu terdengar ”SURPRISE WELCOME TO AMSA!” seluruh panitia REAGEN berseru. Ternyata kami semua dibohongi oleh kakak panitia. Kami semua ternyata diterima di AMSA. Terlihat beberapa orang bermuka sembab karena habis menangis tadi, ada yang cewe bahkan cowo. Kami semua merasa malu, bete, dan kesal karena telah dibohongi. Kami akhirnya saling menertawai perbuatan bodoh kami. Kakak panitia tampak merasa sangat puas akan reaksi yang mereka harapkan. Selain diterima, kami juga telah dibagi menjadi berbagai divisi sesuai dengan warna pita yang dipasangkan selama tadi kami matanya tertutup. Alhamdulillah saya masuk divisi PnP. Setelah puas tertawa, kami langsung sarapan dan perkenalan sesuai divisi masing-masing dengan duduk melingkar.
Setelah malu dikerjain, kami kembali ke wisma PU untuk games pagi untuk menghilangkan perasaan bete. Games pagi ini tampaknya mengambil tema dari salah satu slogan merk sabun cuci “berani kotor itu baik”, yaudah deh game-gamenya harus basah-basahan, kena oli, dan belepotan tepung. Game puncak pada pagi itu mirip seperti permainan benteng takashi yang pake watergun. Pokoknya tiap kelompok harus melindungi “pangeran”nya yang memakai bando dengan lembaran kertas koran yang mudah sobek terpasang diatasnya. Kelompok yang menang adalah yang dapat mempertahankan pangerannya hingga sirine tanda akhir permainan berbunyi. Game ini super seru, selain menyenangkan game ini juga menyehatkan karena mengharuskan kami berlarian mengejar para pangeran.
Cape lari-lari, waktunya bersih-bersih dan packing karena acara REAGEN sudah hampir berakhir (huhu). Sebelum pulang, kami dikumpulkan di aula wisma untuk penutupan acara. Panitia menyampaikan bahwa mereka ingin memutar video. Saya terkejut, ternyata selama ini kami telah didokumentasikan oleh panitia dalam sebuah video. Dalam video tersebut tampak perjalanan kami selama REAGEN. Saat awal maju mundur cantik syahrini ice breaking hingga nangis nangis saat dibohongi oleh pengumuman palsu. Terlihat dalam video, hangatnya kekompakkan kami selama REAGEN menandakan AMSA sudah seperti keluarga kami yang ke-2. Hal-hal konyol juga tidak luput ditayangkan seperti yel-yel (terutama yel-yel ulat), maju mundur cantik, kejadian kami dibohongi selama mata kami ditutup, dan kekonyolan-kekonyolan lain salama games. Selama pemutaran video kami tak henti-hentinya tertawa terbahak-bahak.
Akhir video diputar, panitia berlanjut mengumumkan beberapa reward. Reward yang diberikan yaitu kelompok terbaik, kelompok terkompak, kelompok terheboh, dan penampilan persembahan kelompok terbaik. Kelompok yang mendapatkan gelar kelompok terbaik dilihat dari perolehan tanda bintang selama mengikuti REAGEN jatuh pada kelompok ubur-ubur. Kelompok terkompak dilihat dari kekompakan selama yel-yel dan games adalah kelompok bintang laut cantik. Sementara kelompok ulat dengan goyang ulatnya yang tak hanya cetar, namun juga seksi, badai, dan menggelikan, meraih predikat kelompok terheboh (fansku mana suaranyaaa?). Dan yang terakhir penampilan persembahan kelompok terbaik yang jatuh pada kelompok tikus dengan penampilan cup song-nya. Selantutnya kami foto-foto lalu pulang.
Dari cerita diatas kelihatankan gimana sih REAGEN itu? REAGEN tuh seru, heboh, unik, tak terduga, anti-mainstream, kocak, dan sedikit nyebelin (pas dikerjain). Pokoknya banyak pelajaran berharga selama REAGEN berlangsung. Menjalin persahabatan dengan teman seangkatan juga dengan kakak-kakak AMSA, bekerjasama dan berani bertindak dalam menyelesaikan tugas, cerdik memilih langkah yang diterapkan melalui game-game seru, dan masih banyak hal positif lainnya. Akhir kata, AMSA FRIENDSHIP, ACTION, SCIENCE!

Comments