NAE 2015: TERMINATOR!
- Gilbert Renardi K., Intan Noor H.
- Jan 22, 2016
- 5 min read

National Action Event atau NAE merupakan salah satu acara nasional tahunan AMSA yang mengambil salah satu filosofi AMSA-INA yaitu action. Tujuan dari NAE ini untuk menciptakan tenaga kesehatan masa depan yang terbisasa kritis dengan diskusi mengenai isu isu kesehatan. Tahun 2015 kemarin NAE diadakan pada tanggal 20-22 November di Universitas Pelita Harapan, Tangerang. Terminator, tema yang diusung pada NAE 2015 ini adalah kepanjangan dari Technology and Resources of Modern Medicine in a Globalized Era.
AMSA-UGM mengirim 10 delegasi untuk berpartisipasi dalam NAE tahun ini (3 debaters dan 7 general delegates). Tim debat AMSA-UGM diwakili oleh Yansen Hadiputra, Marsa Harisa, dan Cynthia Novelia dari PD 14. Persiapan untuk lomba debat NAE ini sudah dilakukan sejak sebulan sebelumnya loh, meskipun sempat berhenti sebentar karena CBT. Sedangkan delegasi lainnya adalah Satrio Pamungkas (Representative AMSA-UGM 2015/2016), Marcellus, Gloria Evita, Natasha, dan Gilang Baswara dari PD 14, serta Teresa Adryana dan Gerry Nathan Reynaldi dari PD 15.
1st Day
Acara pada hari pertama dimulai pada malam hari, yaitu welcoming party dan pembukaan yang diadakan di Hotel Yasmin. Setelah beberapa performances dan sambutan-sambutan, para delegasi diberikan pengarahan kegiatan yang akan dilakukan dua hari kedepan.
2nd Day
Hari kedua diawali dengan “Spektra” Session oleh AMSA-INA dimana para peserta dijelaskan mengenai “How to be A Good Presenter”, tentang cara-cara membuat scientific presentation yang menarik. Setelah itu, dilanjutkan dengan acara utama NAE, yaitu social act yang dilakukan di Lapangan Cilenggang Tangerang Selatan. Social Act ini berupa Health Campaign dan Drops of Compassion yang merupakan salah satu program kerja AMSA-INA juga yaitu donor darah, belerja sama dengan PMI. Isu kesehatan yang menjadi fokus Health Campaign NAE tahun ini adalah kanker, sebagai salah satu penyakit yang sering dikhawatirkan masyarakat. Para delegasi membawa poster mengenai kanker dan melakukan semacam penyuluhan ke orang-orang yang ditemui mengenai bahaya kanker dan memberi edukasi bagaimana gaya hidup yang sehat untuk mencegah kanker.
Sementara itu, di FK UPH sendiri sedang berjalan babak penyisihan lomba debat. Tema debatnya adalah Technology in Modern Medicine. Seperti yang kita tahu kan, di era modern ini teknologi berkembang sangat cepat terlibat dalam banyak aspek dalam kedokteran. Nah, sebagai medical professionals masa depan yang akan mempelopori perkembangan perawatan kesehatan, sangat penting bagi kita untuk memahami teknologi seperti apa yang sebaiknya digunakan di masyarakat.
Tim debat UGM pada round pertama berhadapan dengan Universitas Jenderal Ahmad Yani 2, dengan motion “THW not give healthcare to individuals who live actively harmful lifestyles”. Pada round kedua, kita berhadapan dengan UNDIP dengan motion “Assuming it is possible to do so, THW identify and abort foeti that will demonstrate sociopathic tendencies in later life”. Alhamdulillah di dua round pertama ini UGM menang.
Setelah dua acara keren itu, hari kedua diakhiri dengan Farewell Party dimana para delegasi mendapat kesempatan untuk melihat presentasi dari NRPC (National Research Paper Competition) dan juara PCC (Pre-Conference Competition) EAMSC 2016. Buat para representative AMSA, acara dilanjutkan dengan rapat bersama para Executive Board AMSA-INA sampai tengah malam, wah ^^
3rd Day
Di hari terakhir, para delegasi kembali melakukan Health Campaign yang kedua di Kota Tua Jakarta. Sama dengan hari kedua, penyuluhan tentang kanker dilakukan dengan target para wisatawan atau pedagang disana. Bersamaan dengan itu, penyisihan lomba debat round 3 dilaksanakan. Tim debat UGM berhadapan dengan UNPAD mendapat motion “THBT governments should abolish patent protection and instead fund the development of new medicine for third world medicine”. Sayangnya, di round ini UGM kalah dan ketika diakumulasi poin, UGM mendapat peringkat kelima dan nggak bisa maju ke babak semifinal. Sedikit lagi sih, tapi pastinya tim debat kita sudah memberikan yang terbaik sampai bisa mendapat peringkat 5.
Setelah health campaign, semua delegasi kembali ke FK UPH untuk melihat final lomba debat. Universitas yang masuk ke breaking four final adalah UNPAD, UNHAS, UNDIP, Universitas Sam Ratulangi. Acara dilanjutkan setelah istirahat siang dengan pengumuman-pengumuman. Selamat untuk tim debat AMSA-UNDIP yang berhasil menjadi juara. Dan selamat juga untuk prestasi para delegasi kita yang nggak kalah membanggakan, Marsa Harisa as Co-1st Best Speaker in Debate Competition, Yansen Hadiputra as Co-6th Best Speaker in Debate Competition, dan Natasha as The Winner of EOTY 2015/2016. Proud of you, guys!
Setelah itu, NAE 2015 ditutup dengan closing ceremony dan foto bersama. Terimakasih untuk AMSA-UPH yang telah menjadi host NAE 2015. Banyak pengalaman yang didapat para delegasi selama acara ini. What an outstanding event! Can’t wait for the next NAE 2016!
Kesan para delegates
Kak Yansen: NAE 2015 acara nasional AMSA yang bener-bener aku enjoy, dari lawan debat yang hebat-hebat, bisa debat juga sama tukang debat terbaik di FK UGM, main bareng jajaran EB tua angkatan 2014, salut juga sama panitia dari UPH yang komit dengan tugas-tugasnya.
Kak Cynthia: Saya belajar banyak tentang debat dan public speaking, bagaimana membangun tim yang saling mendukung saat lomba debat yang saya masih sangat baru di bidang ini. Terimakasih untuk pengalaman yang sangat berharga ini, teman-teman :)
Kak Marsa: Bisa ketemu dengan orang-orang dari universitas lain, bisa nambah teman juga apalagi biasanya habis round lawan orang lain langsung jadi akrab
Kak Satrio: Senang bisa kenal AMSA universitas lain dan bisa terjun langsung ke masyarakat buat sosialisasi
Kak Marcell: Dapat banyak teman, bisa melihat bagaimana sistem pendidikan kedokteran di universitas lain dan juga bisa tahu AMSA universitas lain seperti apa, bisa memperoleh pengalaman bagaimana berinteraksi dengan masyarakat, bagaimana cara mempromosikan kesehatan di masyarakat. Sayang acaranya terlalu padat jadi sedikit jalan-jalannya.
Kak Gloria: Sangat asyik, meskipun saya meyusul dari Yogyakarta dan hanya sempat mengikuti acara tersebut setengah hari saja, saya bisa berkenalan dengan teman-teman baru. Dari kegiatan social act saya lebih bisa mengetahui kondisi masyarakat bawah dan cara pandang mereka tentang kesehatan karena selama ini walau saya berasal dari Jakarta, saya belum pernah terjun langsung ke masyarakat Jakarta yang notabene memiliki berbagai macam persoalan kaum urban sebagai perwakilan tenaga medis masa depan.
Kak Gilang: Social campaign seru banget sampai masyarakat ada yang tanya terus saking mau tahunya, juga merupakan kali pertama saya donor darah. Bisa bertemu banyak teman juga, dan dapet pendamping yang cantik wabyasyah.
Kak Natasha: Sangat asyik, bisa berkenalan dengan teman-teman baru. Dari kegiatan social act juga bisa sosialisasi dengan masyarakat, lebih menegerti tentang kanker, nambah pengalaman ikut nonton lomba debat.
Riri: Senang bisa dapet pengalaman mengikuti acara nasional AMSA, dan berkenalan dengan anggota AMSA dari pelbagai universitas di Indonesia, dan dapat pengalaman public speaking saat penyuluhan.
Gerry: Sebagai mahasiswa tahun pertama, NAE merupakan kegiatan besar pertama saya di AMSA jadi ini merupakan sarana saya lebih kenal lagi dengan AMSA Indonesia. Saya juga mendapat pengalaman melalui seminar dan turun ke masyarakat untuk mengedukasi mereka mengenai isu-isu kesehatan. Juga dapat banyak pengalaman lucu terutama saat terjun kemasyarakat. Misalnya, ada orang yang sangat suka makan mie instan, saat kami edukasi, beliau ngotot tetap makan mie instan bahkan kalau masak mie instan selalu ditambah lagi dengan garam supaya tambah mantap. Hahaha.
Коментарі