Journey to UNHAS (IMSTC 2015)
- Derry Rahman A. (Delegasi AMSA-UGM)
- Mar 21, 2015
- 4 min read
Hai, semuanya! :D
Pada tahu’kan kalau tanggal 26 Februari-1 Maret 2015 lalu, salah satu dari acara nasional AMSA yaitu IMSTC telah berlangsung dengan sukses di Universitas Hassanudin Makassar. IMSTC sendiri merupakan kepanjangan dari Indonesian Medical Students Training and Competition yang pada tahun 2015 ini bertemakan ‘Geriatric Medicine, Multidisciplinary Approach‘ (jadi tentang pengobatan penyakit orang-orang tua gitu). Ada banyak rangkaian acara pada IMSTC 2015 ini, antara lain Food Fest, Simposium, Social Act, dan yang terpenting adalah Training dan kompetisi antar AMSA se-Indonesia.
Dalam IMSTC kali ini, terdapat 5 kategori yang dilombakan, yaitu Paper Contest, Scientific Poster Contest, Public Poster Contest, Photography Contest, dan Video Contest. Sebelum dilombakan, semua konten diseleksi terlebih dahulu. Dari ratusan konten yang dikirim, hanya 10 yang terpilih dari masing-masing kategori. Dari UGM sendiri, kami (Dery, Ceni, dan Rizka) Alhamdulillah bisa mewakili AMSA-UGM untuk mengikuti final di UNHAS tersebut.
Total ada 7 orang dari UGM yang berangkat ke UNHAS. Mbak Ume, Mas Novan, Kak Amgah, Ceni, dan Rizka berangkat tanggal 26, sedangkan saya dan Nia berangkat tanggal 27 Februari. Setiba di bandara Sultan Hassanudin Makassar, kami dijemput oleh LO kami, yaitu Kak Ika dan Kak Mia. Saya dan Nia tiba pukul 20.30, karena tidak sempat mengikuti Food Fest yang berlangsung malam itu, kami langsung menuju hotel Continent untuk melakukan registrasi. Karena kompetisinya tanggal 28, atau besok hari, saya langsung menuju kamar untuk istirahat sambil menunggu teman-teman dari universitas lain yang sedang mengikuti food fest.

Keesokan paginya, kami sarapan dulu, kebetulan saat sarapan saya sempat berkenalan dengan representative UNHAS, yaitu Kak Yogi. Kak Yogi bilang kalau acara-acara nasional seperti ini penting, karena bisa mempererat antar-AMSA se-Indonesia, kami juga bisa saling bertukar info, sehingga wawasan keberagaman semakin luas. Setelah sarapan selesai, kami langsung menuju UNHAS untuk mengikuti Simposium.

Simposium diadakan di Auditorium Prof. Dr. A. Amiruddin FK UNHAS. Simposium ini bertemakan mengenai penyakit-penyakit pada lansia, mulai dari demensia hingga Penyakit Parkinson. Terpenting untuk diketahui, mahasiswa kedokteran harus pintar berkomunikasi, apalagi kenyataan yang dihadapi sekarang bahwa golongan orang tualah yang sering berobat. Mereka yang notabene sudah berpenyakit memang sangat susah jika berkomunikasi dengan yang lebih muda. Mahasiswa kedokteranlah yang harus bisa menyesuaikan dengan pasiennya. Dengan nada yang khas layaknya Jusuf Kalla, dokter-dokter tadi menjelaskan poin-poin penting tersebut. Setelah simposium selesai, ada waktu istirahat untuk sholat dan makan. Selanjutnya kompetisi akan dilaksanakan.
Kompetisi Science Paper dilaksanakan di Auditorium. Kompetisi Fotografi dan Video di Ruang Kuliah, sedangkan Science Poster dan Public Poster di selasarnya. Sebenarnya persiapan kami belum benar-benar sempurna, namun berkat bantuan Mas Fajar, Mbak Eci, Kak Putu, dan Kak Nurul sebelumnya, persiapan kami menjadi lebih matang. Saat di depan juri, sebisa mungkin kami tenang, karena bukan menang yang kami inginkan, tapi bagaimana menyampaikan gagasan kami atas desain poster yang telah kami buat tersebut, dan fokus terhadap esensi yang akan kami sampaikan. Alhamdulillah, presentasi kami lancar.

Setelah kompetisi usai, kami semua menuju ke BBPK (Balai Besar Pelatihan Kesehatan) untuk menghadiri Farewell Party. Di Farewell Party ini, setiap distrik diharuskan membuat sebuah penampilan dan juga stand khusus berupa khas masing-masing distrik. Kami sebagai Distrik 4 (UGM, UNS, Undip) membawakan drama tentang Legenda Roro Jonggrang. Sebenarnya saya sendiri tidak paham siapa nama orang yang saya perankan tersebut, yang jelas saya memerankan sebagai bapak dari Mas Novan (Bandung Bondowoso).Di awal cerita, saya berantem dengan Kak Amgah dalam pertarungan perebutan kekuasaan. Yah, walaupun tanpa persiapan yang matang, tapi cukuplah untuk menghibur teman-teman yang lain.



Dalam farewell party ini, banyak sekali kenalan yang kami dapatkan dari berbagai macam AMSA se-Indonesia, semuanya unik-unik dan mempunyai karakter yang berbeda-beda. Selanjutnya, setelah farewell party ini selesai, dilaksanakan pengumuman pemenang kompetisi. Saat itu kami sedang santai-santai istirahat setelah tampil dalam drama tadi. Wah, senang juga akhirnya UGM di sebut namanya di ajang IMSTC ini sebagai juara 2 lomba Public Poster. Sepertinya tidak sia-sia perjuangan kami. Alhamdulillah :)

Keesokan harinya, kami bersiap-siap untuk mengikuti acara Social Act di Fort Rotterdam. Disini, kami dibagi menjadi beberapa tim, dan setiap tim wajib berdiskusi/mengedukasi para lansia yang telah ditempatkan khusus oleh panitia. Di baju lansia-lansia ini, ditempelkan stiker emot senyum. Kami bisa selesai dari tugas setelah tim kami bisa mendapatkan stiker tersebut. Dalam acara Social Act ini, kami semua juga senam bersama para lansia. Tak disangka mereka semua masih kuat untuk melakukan senam kompleks. Akhir dari Social Act ini adalah keliling benteng Fort Rotterdam bersama masing-masing tim.

Karena jadwal flight kami jam 5, siang itu kami siap-siap menuju bandara sambil berkeliling untuk mencicipi kuliner yang ada. Makassar merupakan destinasi wisata yang terkenal kulinernya, loh, antara lain Coto Makassar, Konro, Pallubasa, Es Pisang Ijo, dan lain-lain. Sayangnya perut kami tidak mungkin bisa mencicipi itu semua. Yah, oleh karena itu, tak lupa kami membeli oleh-oleh Makassar, seperti kacang disco, markisa, otak-otak, dan lain-lain untuk keluarga, dan teman-teman kami. Selanjutnya, kami langsung menuju ke bandara dan berpamitan dengan LO dan AMSA universitas lain yang kebetulan juga di bandara.

Yah, walau cuma sebentar, namun banyak sekali manfaat yang kami dapatkan, mulai dari pertemanan dengan banyak anggota AMSA dari berbagai penjuru, kemudian social act yang benar-benar nyata terjun langsung ke lapangan bersama para lansia, sampai dengan kompetisi yang mengasah kemampuan masing-masing anggota AMSA. Karena kami semua adalah AMSA! Friendship, Action, Science!
Salam kontribusi,
Derry Rahman A.
(Dele AMSA-UGM)
Комментарии