top of page
Recent Posts
Featured Posts
Search

Sabah : The Wonderful Borneo

  • amsaugm
  • Jan 2, 2015
  • 4 min read

Menjadi seorang delegasi ke luar negeri merupakan pengalaman pertama untukku. Dan negara tujuan itu adalah negara tetangga kita sendiri, Malaysia. Bukan di Kuala Lumpur-nya, tetapi di sebuah tempat yang membuat kita berpikir bahwa tempat itu tak jauh beda dengan daerah Kalimantan. Yups, benar sekali, Sabah. Bagian negara Malaysia yang berbagi tanah dengan negara kita. Disinilah awal perjalanan melintasi garis batas imajiner antarbangsa dimulai.

Bertemu dengan anak AMSA lainnya dari Universitas Indonesia, Universitas Trisakti dan Universitas Maranatha, membuatku merasa bahagia. Dari UI ada 5 orang, Khadijah, Teressa, Eugina, Vivi, dan Fadhian. Dari Universitas Trisakti ada Anam. Universitas Maranatha ada Geby, Mela dan Ricky. Yah, dan dari UGM hanya ada aku. Kami semua berpencar di dalam pesawat menuju Kuala Lumpur (KL) dan pesawat dari KL menuju Sabah.

Sesampainya di Bandara Internasional Kota Kinabalu Sabah, kami sudah disambut sangat meriah oleh saudara kami dari AMSA Universitas Malaysia Sabah (UMS). Mereka menyanyikan sebuah lagu yang belakangan kami tahu berjudul Sayang Kinabalu. Mungkin mereka sangat mengerti bahwa saudara mereka ini kelelahan menempuh perjalanan jauh, mereka langsung mengantar kami menuju restoran untuk makan malam. Dan sedikit mengadakan ice breaking untuk mengenal lebih dekat dengan mereka. Ternyata, anggota AMSA UMS adalah seluruh mahasiswa kedokteran UMS. Setelah itu kami yang diantarkan ke asrama masing-masing. Yang laki-laki mendapat asrama di dalam kampus sedangkan yang putri di luar kampus karena sudah tidak ada lagi tempat.

Pagi harinya pukul kami berangkat menuju Rumah Terbalik. Rumah ini terinspirasi oleh rumah di pedesaan hanya saja dibuat terbalik untuk menarik kunjungan wisatawan. Semua yang ada di rumah tersebut dibuat terbalik hingga bagian taman dan mobil pun dibuat terbalik. Setelah melihat hal unik tersebut kami diajak menuju Desa Cattle Dairy Farm Kundasang. Desa ini terletak di lereng Gunung Kinabalu. Pemandangan yang luar biasa indahnya didukung oleh udaranya yang sejuk. Disana kami melihat langsung peternakan sapi dan kambing, ikut memberikan makan rumput dan memberi minum susu. Tak lupa kita juga mencicipi susu olahannya. Hmmmmm.... J perjalanan belum berhenti samapi disini loh guys. Setelah istirahat sejenak dangan mengisi bahan bakar untuk metabolisme tubuh, kami beralih ke Kundasang Memorial War. Bangunan yang dibangun untuk mengenang peperangan yang terjadi di Malaysia. Jangan dikira memasuki bangunan ini akan membuat kita bosan. Justru kita akan sering terkejjut karena bangunan ini tidak bosan-bosannya menyajikan taman-taman yang mengesankan indahnya.

Setelah seharian berpusing-pusing (baca: dalam Malaysia berarti berkeliling), akhirnya ada waktu beristirahat sejenak di asrama untuk memperindah diri sendiri dalam acara pembukaan. Acara ini diadakan di gedung fakultas seni dan budaya. Seperti layaknya acara pembukaan, selalu diawali dengan beberapa sambutan. Hehehe. Yang tidak disangka sangka adalah disuguhkannya kami beragam pentas seni dari tiap etnis yang menduduki wilayah Sabah yaitu Melayu, China dan India. Menampilkan wushu, tari kipas China, tari khas Kadazan (Suku Melayu Sabah) dan tari India, yang mana semuanya dilakukan sendiri oleh anak mahasiswa kedokteran bukan mahasiswa fakultas lain apalagi mengundang bintang tamu. Dan penampilan itu berhasil membuat kami berdecak kagum.

Di hari ketiga, setelah berkeliling shoping di Gaya Street (baca: sejenis Pasar Sunday Morning UGM) tujuan melancong berikutnya adalah Pulau Sapi. Lagi-lagi pemandangan lautnya luar biasa indah tanpa ada sampah satupun mengambang pada airnya yang sangat biru. Setelah puas memandangi biota bawah laut dengan snorkelling, kami langsung bergegas keluar dari pulau tersebut untuk mencari makan malam di Filipino Market. Kenapa filipino? Karena para penjual disana kebanyakan adalah orang Filipina. Setelah puas mengisi kekosongan perut kita menuju ke fakultas kedokteran untuk pertama kalinya. Disana mereka menjelaskan tentang budaya suku Kadazan. Dari mulai tarian bambunya hingga makanannya yang sudah dapat ditebak rasanya tidak sesuai dengan selera lidah kita. Hehehehe. Oiya guys, ada yang aku lupa belum sampaikan, jadi UMS itu universitas terbesar di Malaysia dengan luas mencapai 1000 hektar. WOW!!

Di hari keempat dan kelima kami mengikuti kelas mereka untuk tahun pertama dan tahun kedua. Juga mengikuti kegiatan mereka skills lab. Dan tak ketinggalan berkeliling untuk mengenal wilayah kampus mereka yang super luas. Bahkan kami diajak menuju museum anatomi, museum biota laut dan pantai yang ada di wilayah kampus mereka J tetap seru dan menyenangkan. Karena di setiap penghujung harinya mereka sharing tentang kebudayaan yang mereka miliki. Setelah kemaren belajar tentang suku kadazan, akmi belajar cara menulis huruf china dan kebudayaannya. Tak ketinggalan, kami juga mempelajari membuat karya seni India yang disebut Kolam (penasaaran? Cari tau sendiri yah :P) dan berlatih menari india ala Shah Rukh Khan dan Kajol. Hehehe. Di malam kelima ini, kami juga dapat kesempatan spesial untuk makan malam bersama dekanat di sebuah restoran mewah yang menyuguhkan pemandangan laut luar biasa, penampilan tarian khas Sabah dan tentunya makanan yang banyak nan super lezat. Hmmmmm....

Yah, tak terasa, hari itu datang. Hari dimana perpisahan itu siap menjemput hati-hati kami yang sudah lima hari tertawa bersama, berletih-letih bersama. Di hari itu kami mempersembahkan penampilan yang sederhana namun berharap berkkesan untuk mereka. Kami menampilkan permainan ampar-ampar pisang asal Kalimantan, cublak-cublak suweng asal Jawa dan tarian Si Patokaan asal Sumatera serta Yamko rambe yamko asal Papua. Merke pun juga menampilkan lagu-lagu perpisahan yang membuat kami justru semakin tak ingin terpisahkan.

Dan inilah benar-benar saatnya kami memang harus berpisah, mereka melepas kami di Bandara Kota Kinabalu. Tepat sebelum berpisah kami ajarkan mereka permainan ampar ampar pisang dan beberapa vocab Indonesia yang membuat kami dapat tertawa bersama-sama lagi utnuk terkahir kalinya.

Yah, begitulah guys, perjalanan singkat yang sangat berkesan untukku dan pastinya untuk yang lain. Yuk, lain kali AMSA UGM harus mengirimkan serdadunya yang melimpah ruah untuk mengikuti AMSEP. Disana akan banyak sekali pelajaran hidup yang tidak akan kita dapatkan di bangku kuliahan. Ditunggu yaaaa, delegasi AMSA UGM yang lain untuk pergi ke AMSA lainnya di seluruh penjuru Asia

upload4.JPG

Farah Uma Mauhibah

Divisi Social Environment

 
 
 

Recent Posts

See All
IMSTC 2016 Announcement

Greetings people of tomorrow! It is now the time for us to hyperdrive to the next national event. We hereby pronounce to you the...

 
 
 

Comments


Follow Us
Search By Tags
Archive
  • Twitter Basic Square
  • Instagram App Icon
  • YouTube Classic

Copyright © 2016 AMSA-UGM. All rights reserved.

Powered by Publication and Promotion Team of AMSA-UGM.

bottom of page